Awalnya, Sasmita yang mengenakan gaun selutut warna biru tua bernuansa batik, keluar dari pintu seberang kemudi dengan tergesa. Sasmita sungguh meninggalkan Rarendra begitu saja. Akan tetapi, ketika Sasmita memasuki rumahnya, langkahnya berubah menjadi pelan bahkan loyo. Wanita cantik itu tampak tak berdaya, bahkan perlahan-lahan, tubuhnya justru terduduk di lantai.
“Ta …?” Rarendra yang mengenakan lengan panjang berwarna senada dengan Sasmita dan kebetulan baru masuk, buru-buru menutup sekaligus mengunci pintu yang awalnya baru Rarendra raih kenopnya.
Rarendra mendengar isak pilu dari Sasmita. Itu juga yang membuatnya melangkah dengan tergesa. Rarendra sadar, makan malam yang baru mereka jalani bersama orang tua Rarendra, pasti menjadi penyebab kesedihan Sasmita.
Mengenai momongan yan
