Tsabina POV. Aku memaksa masuk ke rumah Paman walaupun banyak sekali yang menghadang di depan sana, aku juga sempat mengancam ART di rumah ini, untungnya tidak ada penjagaan di sini, selain pos jaga didepan kompleks. Aku juga akan melalui penjagaan apapun, jika memang ada yang menghadangku. “BIBI, YESIKA, PAMAN!” teriakku di tengah rumah, sementara tanganku terus menerus dipegang oleh ART untuk membawaku keluar dari rumah ini, namun sekuat apa pun dia memegangku dan menarikku, semakin kuat juga tubuhku untuk tetap di sini. “YESIKA! BIBI!” teriakku sekali lagi. Mereka lalu menghampiri ruang tengah. “Wah, kamu tidak ada kapoknya ya kemari, gembel seperti kamu itu gak pantas ada di rumah ini, kamu itu pengganggu dan seperti penguntit,” kata Yesika tertawa kecil menatapku. “Ya silahkan t