Parangtritis

1213 Kata

POV Ardika Flashback “Kenapa lihatin aku begitu?” protes anak perempuan yang mencuri perhatianku. Sejak tadi aku melihatnya membuat istana pasir. Sungguh tidak cocok dengan postur tubuhnya yang besar—remaja tanggung. Mataku memicing melihat anak perempuan di sebelahnya yang menarik ranting pohon ke arah Cinderella. Aku menahan tawaku menyebut kata Cinderella dalam hatiku. Aku menyebutnya Cinderella karena tadi sempat mendengar percakapan lelaki dewasa yang bersama dengannya. “Ini istana punya siapa?” “Punya Cinderella, dong,” jawabnya bangga. Aku melihat ada sesuatu yang ganjal hingga aku mendekati mereka. Ternyata ranting yang ditinggalkan itu dipenuhi semut merah besar. Segera saja aku memindahkannya ke tempat lain agar tidak melukai Cinderella. Pandanganku mengikuti langkah kec

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN