#15

3237 Kata
POV AZALIA usai mandi aku memilih pakaian untuk ku pakai malam ini, karena sekarang Rosa tinggal di rumah ini aku gak boleh berpenampilan biasa biasa aja, aku harus selalu terlihat cantik meski tidak banyak make up, Aku memilih Dress selutut berwarna biru muda dengan detail kancing dari bagian kera hingga ke bawah, Dress ini membentuk body line jdi kelihattan betapa rampingnya pinggang dan karena selutut kaki jenjang ku yang kata Lorenz itu adalah keindahan akan terlihat jelas, Aku memakai lipblam agar bibir terlihat fresh tak lupa pula rambut panjang ku sengaja hanya ku gerai saja, ku semprotkan parfum Dior kesukaan ku, hmmmm tanpa sadar aku senyum senyum sediri memandangi penampilan ku di cermin, Sungguh Narsis ? tapi tak apalaah mengagumi diri sendiri juga gak salah ya kan.. aku mengambil beberapa selca & mengunggahnya di i********:. Dengan caption : "calm girl ?" setelah selesai berdandan aku turun kebawah untuk menyiapkan makan malam untuk ku & mas Dian.. yah hanya untuk kami berdua ular itu harus mencari makan malamnya sendiri, Ketika aku turun ku lihat mereka berdua masih duduk di living Room aku melangkah santai menuju dapur seolah tak memperdulikan mereka, namun ternyata Mas Dian menyadari kehadiran ku, "Zalia.. mau buat makan malah yah?" tanya Mas Dian "iyah.. Mas mau makan apa malam ini? di kulkas tinggal Bihun,telur,ama d**a ayam aja nih.. aku lgi diet jdi mungkin cuma makan buah ama yogurt aja" jawab ku santai, kulihat Rosa mengerutkan keningnya, mungkin dia kaget dengan percakapan santai kami dia kira semenjak hubungan kotor mereka terungkap kami bakalan berantem terus ?, "mmhh.. kamu lgi diet yah.., ssshh mas bantu kamu masak dech biar cepet kasian juga kamu ntar jdi repot harus buat menu yang beda2..." ucap Mas Dian dan beranjak dari Sofa berjalan menuju dapur, What?! dia mau bantu gw masak ? kenapa dia mendadak romantis seperti ini, ini adalah pertama kalinya dia berinisiatif untuk membantuku memasak, "Mas Dian!! ucap Rosa tiba tiba berteriak "kenapa kq teriak2? tanya Mas Dian "kamu ngapain sih pakek inisiatif bantuin dia masak segala? biarin dia masak sendiri dia kan emang jiwa pembantu.. kamu sini aja temenin aku nonton!" "kenapa sih mbak? kamu kq cerewet bgt? Mas Dian itu emang selalu romantis ke aku kalo di rumah suka buattin sarapan untuk aku.. jadi dia udah biasa di dapur.. kmu kan lagi numpang jadi harus brlajar membiasakan diri dengan suasana rumah ini yang damai, romantis dan jangan bikin keributtan okey!" ujarku tak kalah sewot ? mendengar itu Wajah Rosa semakin tampak kesal sekali ia membuang muka menghadap ke tv sambil melipat tangan di d**a. Mas Dian hanya menggeleng dan menghela nafas, hahaha berat yah mas ujian mu, tapikan kamu sendiri yang buat jadi yah nikmatilah.. "Bihun enaknya di masak apa?" tanya Mas Dian yang kini sudah berdiri di samping ku di hadapannya ada Bihun,telur dan d**a ayam, juga beberapa bumbu seperti bawang putih dll. "di masak jadi bihun goreng ayam enak loh mas" "waaah enak bgt pastinya, ajarin mas yah cara masaknya.. kali aja ntar mas bakalan buattin kamu bihun goreng super lezat khas mas sendiri" "oke oke tapi belajar sama chef zalia harus tahan tekanan karena aku chef yang judes" "hahaha.. gak apa2 lah chef nya judes yg penting kamu" Huuu dia udah mulai sosweet ? sperti nya roman roman dia jatuh hati ke aku itu bukan cuma omongan tapi emang beneran, selamat menikmati permainan cinta ini mas Dian.. kami pun mulai memasak, terlihat di wajahnya agak sebal ketika tau jika proses masak tak semudah yang dia kira, tapi dia tetap melanjutkan dan selalu tersenyum setiap kali aku menoleh ke arahnya. Ketika aku sedang menumis bumbu untuk bihun goreng, Mas Dian tiba tiba bernisiatif untuk mengikat rambut ku, "Rambut kamu ntar jadi bau masakkan harus di ikat.., ikat pakai ini boleh yah" ucapnya mengikat dengan lembut dengan karet gelang yang ada di dapur, "kalian masak atau lagi syuting film sih? mesra amat?" ucap Rosa tiba tiba sejak kapan dia ada di dapur juga.. gak heran sih soalnya kan dia perempuan siluman ular, "ngagettin aja sih mbak? kenapa kamu mau bantu masak juga? monggo dech biar bisa mesra2'an juga" cetus ku sambil terus menumis bumbu aroma bawang putih dan bombay menyeruak harum ke penjuru dapur, "hmmm harum banget.." cetus Mas Dian "hueek hueeek hueeek... bau bgt sih!" ucap Rosa yang tiba tiba mual. "Rosa kamu kenapa?" tanya mas Dian panik "gak tau mas mual bgt nyium bau masakkan Zalia" "jangan panik mas.. perempuan hamil kan emang gitu, dulu jga wqtu mbak Rosa hamil Novi kan bgtu.." ujarku sambil terus memasak "oooh syukur dech klo emang gitu" ucap Mas Dian legah "sebaiknya mbak Rosa menjauh dari dapur dech.." "kamu yah malah ngusir!" cetus Rosa kesal "demi kebaikkan kamu juga.. yah kalo mau bermual mual ria silahkan tetap di sini.." jawab ku tanpa melihat kearah mereka "Zalia bener.. mending kamu cari tempat yg gk kecium bau masakkan biar gk mual, selesai makan malam aku pesenin makanan yg kamu pengen lewat gofood okek!" ucap Mas Dian yg bagiku sedang mengusir halus Rosa, karena aku tau betul Mas Dian itu org yg tidak suka hal2 yang menjijikkan, Dia gak suka kotor, gak suka banget liat ada org muntah bahkan ngeliat cacing tahan menggeliat di lumpur aja dia bisa mual2 gak karuan ? macho tapi cupu Rosa pun keluar dari dapur dengan wajah kesalnya. sementara itu kami melanjutkan masak selesai memasak & menata meja makan mas Dian dan aku makan malam bersama, Sementara Rosa hanya duduk di living Room sambil bermain hp masih dengan wajah merengut. "hmmm enak banget bihun gorengnya.. kamh harus cobain juga" ucap Mas Dian menyodorkan garpu yang di penuhi Bihun juha potongan kecil d**a ayam. "aku lagi diet mas.." ucapku menolak suappannya Dia malah menatapku dengan alis nya yg berkerut seolah memaksa aku untuk menerimanya "kamu harus coba dikit aja.. " akupun menerima suappannya, dan kulihat senyuman puas terlukis di bibirnya. "enak kan?" aku hanya mengangguk, di Sofa Rosa yg memperhatikan kami denga raut wajah yang sangat kesal bak akan keluar tanduk itu seketika berdiri dan dengan sengaja menlangkah dengan hentakkan kaki yg kuat menuju kamar tamu tmpat dia tidur di lantai satu. Melihat itu aku hanya tersenyum penuh kemenangan, terlebih Mas Dian hanya menoleh dan tidak memperdulikan Rosa, dia malah melanjutkan makan dengan santai dan selalu tersenyum ketika melihat ke arah ku. ? sepertinya pria yg berusia hampir 40 tahun ini sudah mulai bucin.., aku harus memanfaatkan semuanya dengan baik. Selesai makan pun dia membantuku membereskan dapur dan meja makan, aku mencuci piring Mas Dian membilasnya, "kamu cantik bgt Zalia, keliattan makin bersinar hari ke hari setiap liat kamu bawak'an hati jadi tenang.. kayak ada salju yang meleleh di hati ini" ucapnya sambil tersenyum memandangi ku dari samping Salju gak tuh? klo yg ngomong gitu ke aku adalah si Rei gk jamin aku kalo gak melting.. tapi karena yang ngomong adalah Mas Dian tentu saja aku gak baper.., malah merasa eneg di gombalin sama penipu terjahat yg pernah ada di hidupku ini. Tapi aku harus terus bersikap manis agar permainan ini berjalan lancar akan ku ambil semua yang kuberikan pada mu, kamu harus membayar kembali cinta,sayang dan ketulusan ku selama ini. Aku tersenyum membalas ucappannya tadi. "Maaffin mas yah dlu sering larang2 kamu buat shopping buat dandan" serunya lagi "gak usah di bahas lagi mas.. penyesalan emang selalu datang terakhir lgian menyesal pun gak ada gunanya di hati aku udah gak perasaan apa2 buat kamu" ucapku melepas membasuh tangan dan melepas celemek, "mas tau.. tapi mas gak akan menyerah buat nebus kesalahan mas.." "Mas Diaaaaaann lama bgt sih? katanya mau pesenin aku makanan, org lagi hamil kamu malah mesra2'an ama perempuan gak tau diri itu" teriak Rosa dari dalam kamar. "tuh udah di teriakkin tuh, buruan gih ntar makin ribut.. bikin rumah ini jadi horor aja malam2 ada teriakkan mak lampir" ujar ku dan meninggalkan Mas Dia lalu menuju lantai atas. Pasti Rosa kesal parah ? siapa suruh dia memilih tinggal di rumah ini? mau menindas aku gitu? hahahaha sory aku gak selemah yang kamu kira, di tambah lagi sekarang mas Dian udah mulai bucin ke aku, Agak aneh juga sih sebenarnya bukannya Mas Dian pengen punya anak dan cinta bgt sma Rosa, dan sekarang dia bakalan jadi bapak dan terlebih lagi yang hamil itu Rosa kenapa kq dia gak sesenang yang seharusnya?? ? Bomat lah! malam ini aku mau santai di ruang baca, ntah kenapa aku tiba tiba kefikiran buat nlfon Rei. Aku pun menuju ruang Baca dan duduk di sofa baru saja hendak membuka hp tiba tiba panggilan dari Rei nongol di layar hp. Padahal aku yang berniat untuk menelfonnya. "Hallo bidadari.. ucap Rei dari sebrang telfon "tumben kamu nelfon aku jam segini? apa lgi gak ngurir?" tanyaku "enggak aku lagi santai aja nih nongkrong di pos ronda malam ini aku ada sampingan jadi satpam komplek" "what? jadi satpam.. bener bener semuanya kamu kerjain yah.. "iya gimna lagi buat dapettin bidadari kayak kamu gak bisa modal ganteng doang.. " "iiih mulai dech.. "btw kamu udah makan malam?" "udah tadi barusan.. "suami kamu kemana? kq kayaknya hening bgt apa lagi pergi? "dia di rumah di lantai satu, lgian ngapain sih kamu nanyak'in suami aku?" "yah gak apa2 cantik.. cuma nanyak doang" "ooh.. kamu sndiri udah makan malam belum?" "udah doong.." saat Rei berbicara tiba tiba dari telfon terdengar suara pintu di ketuk dan ada seorg pria yg berbicara "Tuan muda.. nyonya besar sama Tuan besar udah nunggu untuk makan malam kalo tuan gk turun nyonya juga gak bakalan mau makan malam" ??? suara siapa itu? bukannya dia di pos ronda? knpa ada ketukkan pintu? "mmmhh cantik nya aku maaf yah.. ini ada temen ngronda ngabarin katanya suruh ke gerbang masuk komplek ntar klo gak lama aku telfon kamu lagi okeh cantik darling cinta" ucapnya dan buru buru mematikan tlfon ketika Rei masih berbicara tadi aku masih mendengar suara ketukkan pintu dan pria yang berbicara dengan kata kata yang sama seperti sebelumnya. Aku gak salah dengarkan? pria itu memanggil Rei dengan sebuttan tuan muda? Nyonya besar? Tuan Besar? makan malam? hmmmm seketika otakku ngebug memikirkan teori.. Apa itu suara dari rumah org kaya yg ada di komplek tempat Rei ngeronda? ah tapi dia bilang lagi di pos ronda? hmmm? apa sih pusing aku jadinya.. mending besok tanya aja ama yang bersangkuttan Aku menenangkan fikiran lalu membuka i********: waah setiap postingan ku selalu di banjiri like dan komentar yang positif banyak sekali yang berkomentar "you are beutifful" dan kata kata gombal lainnya ? Bahkan beberapa acount Brand fashion dengan centang biru memfolow ku, waaaahhh.. aku gembira bukan main walau hanya di folow tapi itu berarti aku cukup terkenal di kalangan netizen bule2 ini Saat sedang santai tiba tiba aku mendengar suara keributtan di lantai bawah sperti ada yang sedang ngomel ngomel dari suaranya seperti bukan suara Rosa karena penasaran aku segera keluar kamar. Ternyata di ruang tamu sudah ada Novi dan pacarnya juga Rosa dan Mas Dian, aku diam saja menyimak perbicangan mereka dari atas tangga. "Mah Novi gak mau tinggal di sini.. Novi maunya tinggal di apartment aja, Novi gak mau numpang hidup di rumah tante lia.." ucap Novi yg spertinya protes tidak mau tinggal di sini hmmm aku juga gak mau Novi kamu tinggal di sini walau kamu adalah keponakkanku tapi kamu sama jahatnya sperti ibumu yang tega membiarkan ibumu mengkhianati ayahmu bahkan ketika ayahmu masih hidup. "gak! gak bisa Novi kamu gak aman tinggal di apartment sendirian apa lagi ntar pacar kamu ini bakalan ngikutin kamu terus ntar kamu di manfaattin Novi.. jangan sampai ada kejadian kamu hamil di luar nikah mamah gak mau!" ujar Rosa "halah! mamah gak usah ngomong yang aneh aneh dech soal pacar Novi, lgian ini semuakan didikkan Mamah.., mamah bebas pacaran tidur bareng ama om Dian? mamah juga sekarang lagi hamil kan? di luar nikah jugak kan? jadi jangan sok suci mah!" PLAAKK! tamparan Rosa mendarat di pipi Novi, waaah gak esfek aku kalo bakal seseru ini Drama mereka berasa nonton sinetron indosiar. "jaga mulut kamu! mamah ngomong gitu juga demi kebaikkan kamu!" ucap Rosa, anehnya Mas Diam malah hanya diam saja duduk melipat tangan di d**a menonton Darama ibu dan anak ini. "kalo demi kebaikkan Novi kenapa mamah gak mintak om Dian buat belik'in apartment aja terus kita tinggal berdua di sana hmm..?" ucap Novi lagi "kalo mamah tinggal di apartment, mamah gak bakal bisa tiap hari ketemu Om Dian calon ayah dari anak yg mamah kandung.." "halah.. alesan mah pasti mamah udah ngerencanain kan buat ngambil rumah ini.. Novi tau sifat mamah.. dah lah pokoknya Novi gak mau tinggal di sini.. Novi mintak apartment!" Dan saat itu juga ternyata tanpa semua org sadari satu org wanita yang aura horornya lebih menyeramkan muncul ntah sejak kapan dia berdiri dengan wajah menyeramkannya sepertinya nenek sihir itu mendengar semua percakapan Drama mereka. Bu Ratna bertepuk tangan sambil melangkah mendekati mereka semua org di ruang tamu terkejut dan menoleh secara bersamaan "wah wah wahh.. gak ibu gak anak ternyata sama aja.. sama sama ular yg suka menggrogotti harta anak saya.., saya gak tau kenapa anak saya bisa sesial ini!" ucap Ratna mereka hanya diam, Mas Dian pun hanya bisa menghela nafas "yang sabar yah mas.. ujian mu makin belibet udah kayak akar pohon beringin hahaha.. aku hanya bisa tersenyum menonton. "ooh, ibu.. kapan datangnya duduk dulu buk.. kenali ini Novi anak saya" ucap Rosa tiba tiba berakting manis aku yang sangat tau sifat ibumertua berbisa itu pun seketika ingin tertawa melihat akting Rosa "jangan pernah panggil saya ibu! gak sudi saya di panggil ibu sama perempuan jalang seprti kamu.. soal anak kamu saya juga gak peduli.. "Dian! jangan pernah coba coba kamu belikan anak setan ini apartment.. dia saja tidak ada sopan dan santunnya berbicara sma kamu.. cih! aku yakin mereka ini sama sama ular licik yang cuma mau mempermainkan kamu.." ucap bu Ratna sambil menunjuk2 wajah Rosa dan Novi "eh nenek peyot enak aja yah bilang aku anak setan? ngeliat muka mu yang udah bauk tanah itu aja aku udah mau muntah! "ayo sayang kita pergi dari sini.." Novi menarik tangan pacaranya dan berjalan keluar, mendengar kata kata Novi bu Ratna seperti akan berubah wujud jadi sosok maklampir ?‍♂️ cuss bayangin sendiri aja yah beb.. ? "Novi..!! Novi..!!" Rosa terduduk lemas di sofa "mas.. gimna dong Novi gak mau tinggal di sini.. terus dia harus tinggal di mana dong? aku gak mau anak aku sampai jadi anak terlantar.." ucap Rosa memelas sambil memegangi lengan mas Dian, Mas Dian hanya menghela nafas sambil tangan kanannya menyugar rambutnya ke belakang. "Dari awal kan kalian emang udah gembel.. jadi terima aja kenyataan kalo harus kembali jadi gembel!" ucap Bu Ratna Rosa terdiam pasrah tak berniat melanjutkan kata katanya. "ibu ada apa malam2 kesini?" tanya Mas Dian akhirnya bicara juga, "ibu kebetulan lewat jadi mampir.. mana Zalia suruh dia buattin minuman haus tambah emosi lagi butuh yang segar segar.." ucap Bu Ratna "biar Rosa aja bu.. yang buattin minum" ucap Rosa kembali berinisiatif "gak gak sudi saya minum buattan kamu ntar ada racunnya lagi, dan jangan sekali kali kamu manggil saya ibu dengan mulut kotor kamu itu.." Aku pun turun siap untuk berakting juga ? "ibu.. tumben malam2 datang, mau minum apa bu biar saya buattin" ucap ku sambil melangkah santai menuruni anak tangga satu persatu. "buattin saya apa aja yang penting seger" Bu ratna berjalan dan duduk di kursi makan, dia spertinya benar benar gak sudi untuk duduk bersama Rosa di ruang tamu, Mas Dian yang melihatku pun tersenyum, sementara Rosa? jangan di tanyak bayangin aja sendiri wajahnya yang super kesal parah dadanya mengembang kempis seperti menahan emosi yang luar biasa, Rosa beranjak dari sofa dan berjalam masuk kekamar tamu lalu membanting pintu dengan kasar. "eh dasar perempuan jalang! gak sopan banget ada org tua kamu malah seperti itu" teriak bu Ratna yang kesal karena Rosa membanting pintu kamar dengan kuat. Mas Dian yang kembali menghela nafas itupun beranjak dari sofa berjalan menghampiri ibunya "udah ibu jangan marah marah.." ucap Mas Dian dan menarik kursi lalu ikut duduk di kursi makan Sementara itu aku menyiapkan minuman untuk si mak lampir ini, aku menyiapkan jus buah naga dengan sedikit perasan lemon, setelah selesai aku menyajikan minuman itu di hadapannya. Dan dengan segera ia meminum jus itu setelah sedottan pertama terlihat dia merasa sperti legah. "Dian.. ibu masih gak habis fikir kenapa kamu malah milih perempuan kayak gitu sih? gak bisa belajar dari kesalahan kamu yah?" ucap Bu Ratna yg sudah pasti menyindir ku, "Mas.. aku naik ke atas lagi yah.." "oh iyah.. makasih yah udah buattin ibu minum.. kamu istirahat yah." "oke, bu saya naik dulu yah.. jangan ngomel ngomel ntar cantiknya berkurang" ucap ku dan berjalan meninggalkan mereka, bu Ratna hanya berdecak kesal.. hahahaha... ? Puas sekali rasanya walau rumah ini sudah tak lagi damai sperti biasanya tapi setidaknya permainan ini menjadi semakin seru. Aku menutup pintu kamar dan segera merebahkan tubuh di kasur, ku lihat sebentar hp ku ternyata ada chat masuk dari Rei. ? "Truth is, i miss you, All the time, every second, every minute, every hour, every day, I Wish you could hear the way i talk about you ?❤" (Kenyataannya, aku merindukanmu. Setiap saat, setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hariAku berharap kamu dapat mendengar bagaimana aku membicarakanmu) Aku tak membalas pesan itu tapi aku malah mengesalting sendiri ? benarkah aku di rindukan setiap wqtu bahkan setiap menit? membicarakan ku? maksudnya dia nyeritain aku keorg lain gitu? ke org tuanya atau keluarganya misalnya.. ? hahahaha maafkeun aku yang sepertinya juga sedang di mabuk gombalan.. Aku meletakkan hp di atas nakas lalu bangkit dari kasur untuk membersihkan wajah, lalu ritual skincare and body care yang sudah terbiasa akhir akhir ini selalu aku lakukan, Tiba tiba telfon ku berdering kembali, aku buru buru mengambilnya siapa lagi yg malam2 gini mnelfon dan setelah ku lihat ternyata itu dari Eren? "hallo Ren.. ada apa nelfon malam2?" "mmhh gw gak ganggu lo kan?" "enggak kq kenapa emang nya..? "besok pagi gw anter lo yah ke kerjaan lo.. pulangnya juga gw yang jemput" "apa? kamu tau aku kerja sekarang? "Mhhh ssshh.. emmh iya gw kemaren gak sengaja lewat depan gedung look academi and gw ngeliat lo di depan situ, kebetulan temen gw Bella juga kerja di academi itu jdi gw tanyak dech tentang lo ke dia, lgian lo sih knapa kq gak cerita ke gw sih klo lo masuk dunia model.. kan klo gw tau gw bisa banggain punya temen model" "oooh.., jadi Bella temen kamu juga, mmh iyah sih maaf ya aku gak cerita aku cuma malu aja gitu aneh gak sih tiba tiba aku yg hanya perempuan udik ini jadi model hehehe.. "udik apa'an? cantiknya kebangettan gitu.. gw aja iri sama kecantikkan lo" "oh ya knpa tiba tiba kamu mau anter jemput aku besok? bukannya kamu besok kerja Ren ntar ngerepottin kamu loh" "aah itu yaah itung2 sebagai ucapan selamat gw buat lo bisa nemuin kerjaan bagus dan doa supaya lo bisa berkrya di dunia modeling,. "tapikan kamu kerja Ren.. "dah, ah jangan bawel pokoknya besok jam setengah 9 gw jemput lo.. gw mau tidur dlu oke bye bye sampai ketemu besok!" Eren mematikan sambungan panggilan itu, aku masih bertanya tanya heran apa dia gak takut nganter jemput aku bakalan ganggu jam kerja dia? secara dia kerja di perusahaan besar yang harus disimplin.. hmmm ? tauk ah.. aku juga ngantuk.., Kayak nya malam ini mas Dian tidur di kamar Rosa jadi aku bisa tidur tenang malam ini.. oke selamat malam and selama tidur semuanya.. ? bye.. bersambung.. ❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN