16

892 Kata

Lova memandangi lukisan yang ada di dalam ruangannya. Lukisan yang memang sangat cocok berada di galerinya. "Sepertinya seseorang mulai merasuki pikiranmu," Timmy ikut memandangi lukisan Aeden, "Dia pria yang luar biasa." Lova tersenyum, "Hm, memang sangat luar biasa." "Aih, virus cinta." Lova menanggapi godaan Timmy dengan senyuman tenangnya. Ring.. Ring.. "Ya, Ketua?" "Datang ke cafe A." "Baik." Dealova tak pernah menanyakan tentang apa yang mau Beverly katakan. Ia hanya menjawab 'baik' atau 'siap' untuk perintah dari Beverly. "Timmy, jaga galeri. Aku keluar sebentar." "Baiklah, hati-hati." "Hm." Dealova meraih kunci mobil, jaket dan dompetnya lalu segera pergi. ♥♥ Lova berhenti di sebuah parkiran yang berada di kawasan pertokoan yang tak terlalu ramai. Ia berjalan kak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN