15

1348 Kata

Sinar matahari pagi ini begitu menghangatkan namun tak menyengat, setelah menikmati terbitnya matahari bersama dengan Aeden, kini Lova tengah berdiri dengan tangannya memegang kuas, kanvas di depannya sudah tidak putih lagi, terisi oleh gabungan warna dan goresan kuas yang membentuk sebuah pemandangan indah yang tengah memandangi pemandangan indah lainnya. Aeden tengah berdiri dengan tangan kirinya masuk ke saku celana pendeknya, sementara tangannya yang lain ia biarkan menggantung bebas. Matanya sedang menatap ke arah lautan, wajahnya terlihat tenang tanpa beban. Ia bahkan tak sadar jika dirinya tengah menjadi model lukisan Lova. Yang Aeden tahu, Lova sedang fokus melukis jadi dirinya tak ingin mengganggu sang wanita. Setelah beberapa saat, dan setelah Aeden pikir Lova sudah b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN