Suasana hati Dewi hancur berantakan karena perkataan dan sikap Benny. Dewi merasa Benny menimpakan semua kesalahan kepadanya. Padahal selama ini Dewi tidak pernah bertindak tanpa persetujuan Benny. Semua revisi dia lakukan atas dasar masukan dan catatan yang Benny berikan pada draft desainnya. Setelah beberapa waktu berkutat dengan pekerjaan dadakan dari Pak Akbar, Benny seenaknya saja menyuruh Dewi dan timnya untuk kembali pada desain awal yang masih mentah. Alih-alih meminta beberapa penyesuaian terhadap draft terakhir, Benny seakan tidak mengindahkan progress dan upaya yang sudah Dewi lakukan bersama timnya. Tentu saja Dewi marah! Semua kerja kerasnya seperti tidak dihargai. Dia merasa dipermainkan oleh Benny. Padahal, suaminya itu pasti tahu bahwa mengembangkan desain mentah membutu