Awal dari kisah kita adalah cinta namun akhir dari kisah kita adalah kebencian ~Angga Putra Wijaya~ Arsa berdiri di depan jendela ruangan di mana Lava sedang dirawat oleh dokter, ia tadi sudah memaksa masuk ke ruangan namun tidak diperbolehkan oleh tim medis. Air mata sudah mengalir deras di kedua sisi pipinya, saat melihat sahabat dan keluarga satu-satunya yang ia miliki sedang terbaring tak berdaya di brankar rumah sakit. Arsa tak pernah menyangka bahwa takdir sahabatnya begitu buruk, bahkan pria yang merupakan ayah dari janin yang sedang berusaha diselamatkan itu saja tak mau menunggu dan mengetahui kondisi Lava. Angga langsung pergi setelah Arsa menurunkan Lava dari mobilnya, membantu Lava masuk ke rumah sakit pun tidak. Kalau Arsa boleh jujur, rasanya ia sudah tidak kuat menghadap