Suara bunyi bel sekolah, tanda jam pelajaran selesai akhirnya berbunyi. Para guru yang tengah mengajar di setiap ruang kelas pun mulai keluar satu persatu, diikuti suara gemuruh dari para siswa yang bersiap, hendak ke luar dari wilayah gedung sekolah. Begitu juga dengan seorang pemuda tampan, bersweater hoodie hitam, yang duduk di bangku barisan terakhir. Walau dia terlihat murung sejak pagi tadi, lelaki itu masih bisa mengumbar senyum, dan membalas sapaan kepada beberapa teman sekelasnya yang hendak pulang. Ya … entah kenapa, sejak melihat ayah dari sahabatnya masuk ke dalam ruang kepala sekolah, ada satu rasa tak nyaman, rasa gelisah menggelayuti hati Arash. Ia merasa, ada sesuatu yang tiba-tiba terlepas, dan hilang begitu saja dalam dirinya. Sakit, menusuk! Namun, Arash sendiri bingung