“Kamu dari mana?” tanya Sinta ketika Sehan selesai mandi. Wanita itu benar-benar ingin mengetahui dari mana suaminya pergi semalam. Aroma parfum yang jelas bukan milik Sehan membuat ia curiga. Entah siapa yang pria itu temui atau bahkan tiduri semalam. Sementara itu, Sehan hanya melirik sekilas pada wanita itu dan melempar handuk sembarangan. Ia tak pernah mau ambil pusing karena sejak awal ia sudah bilang pada Sinta jika ia tak akan menganggap gadis itu istri. Terserah apa yang akan dilakukan oleh Sinta setelah ini. “Sehan, semalam itu malam pengantin kita. Kenapa kamu malah pergi ke tempat wanita lain?” tanya Sinta yang mulai geram dengan sikap acuh suaminya. Saat itu, Sehan mendekat. Lalu, menatap Sinta yang penuh amarah dengan lekat. Pria itu tersenyum kecil, lalu mengusap pipi wan