Perkataan Wanda sebenarnya cukup mengganggu bagi Abian. Karena itu, Abian berusaha keras menemukan keberadaan Xavier. Keluarganya yang sudah tahu tentang kaburnya Xavier ikut panik dan khawatir. Mereka jelas akan menanggung malu jika sampai pernikahan Xavier dan Savira batal. Rani, ibu kandung Abian pun terus mendesak anaknya tersebut untuk segera menemukan Xavier sebelum hari pernikahan tiba.
Namun, yang dikatakan Wanda ternyata benar. Abian akan kesulitan menemukan di mana Xavier berada. Karena kepergian Xavier di bantu oleh Wanda sendiri. Mengetahui fakta tentang Wanda yang tak menyukai Savira pasti membuat Wanda mengerahkan segala yang dia bisa untuk menyembunyikan keberadaan Xavier sekarang.
Abian tak paham kebebasan apa yang ingin Wanda berikan pada Xavier. Membiarkan Xavier pergi dengan wanita lain menjelang hari pernikahannya bersama Savira? Hal tersebut bukanlah tindakan yang bijak. Jika memang tak mau, harusnya Wanda bukan membantu Xavier kabur. Tapi memberikan pengertian pada Xavier tentang sebuah tanggung jawab dan tentang keberanian menolak sejak awal. Sekarang, Abian yang pusing harus melakukan apa menjelang hari pernikahan anaknya sendiri. Dia di desak oleh calon besannya juga oleh keluarganya sendiri.
"Kak, menurutku sebaiknya Kakak cari saja pengganti Xavier untuk di hari pernikahan nanti. Seandainya Kakak berhasil menemukan Xavier pun, belum tentu dia mau pulang ke sini." Ana, adik kandung Abian memberikan sebuah saran pada kakaknya tersebut yang terlihat sangat kalut sekarang.
"Siapa? Siapa yang mau menggantikan posisi Xavier? Keluarga pihak perempuan juga belum tentu setuju," balas Abian seraya mengacak rambutnya dengan kesal. Ana menghela nafas pelan mendengar itu.
"Mungkin ada teman Xavier yang mau menggantikannya. Hanya untuk di hari pernikahan saja." Ana memberikan jawaban. Abian termenung mendengar itu. Saat beranjak remaja, Xavier memilih tinggal dengan Wanda dan membatasi komunikasi dengannya. Abian tahu kegiatan anaknya sehari-hari, namun dia tak tahu siapa saja yang menjadi teman dekat anaknya. Yang jelas, Abian tahu kalau anaknya menjalani hidup yang kurang baik sejak tinggal bersama Wanda.
Abian terus termenung seraya memikirkan perkataan Ana barusan. Mungkin benar dia harus mencari pengganti saja untuk Xavier. Yang jadi pertanyaan adalah, siapa yang bisa Abian percaya untuk menggantikan posisi Xavier di hari pernikahan nanti?
***
Savira duduk di pinggir ranjang yang berada di kamarnya sendiri. Matanya merah dan sembab karena terus menangis. Mengetahui Xavier kabur menjelang hari pernikahan mereka jelas membuat Savira sedih dan terpukul.
Savira terus kepikiran, akan seperti apa hari pernikahannya nanti. Akan semalu apa keluarganya jika orang-orang tahu kalau dia ditinggal kabur oleh calon suaminya sendiri. Selain memikirkan dirinya sendiri, Savira juga memikirkan nasib keluarganya. Dia sudah mendengar respon Wanda dari kakaknya. Dan hal tersebut membuat Savira semakin sedih.
"Ra, ayahnya Xavier datang."
Savira langsung mengangkat kepalanya saat kakak iparnya berbicara barusan. Jejak air mata terlihat jelas di kedua pipinya, dan kondisinya sekarang jauh dari kata baik.
"Apakah Xavier juga datang?" Savira bertanya dengan penuh harapan. Namun, gelengan kepala kakak iparnya membuat Savira lagi-lagi harus menelan kekecewaan. Dia kemudian berdiri dan keluar dari kamarnya. Savira tak tahu kabar apa yang akan disampaikan oleh calon ayah mertuanya tersebut. Dan dia ingin tahu keputusan apa yang akan diambil.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena belum bisa menemukan Xavier. Saya butuh waktu beberapa hari untuk menemukan keberadaannya dan membujuknya untuk pulang," ujar Abian. Suasana yang sudah tegang semakin tegang setelah Abian berbicara barusan.
"Berhari-hari? Pak Abian tahu sendiri kalau hari pernikahan akan dilaksanakan lusa!" Chandra membentak karena merasa kesal dan marah. Abian memaklumi dan terus saja mengatakan maaf.
"Kami sudah mempersiapkan semuanya sejak jauh-jauh hari. Selain keluarga besar, banyak orang-orang penting juga yang sudah kami undang. Kami tak mungkin membatalkan pernikahan ini begitu saja." Nina, ibu kandung Savira berkata dengan nada kesal luar biasa.
"Saya paham bagaimana perasaan kalian. Namun sungguh, saya tak mengetahui keberadaan Xavier. Mantan istri saya tidak memberi tahu saya di mana Xavier berada sekarang." Abian berusaha memberikan penjelasan. Semua yang ada di sana saling bertatapan dengan perasaan bingung dan khawatir. Sementara Savira yang mendengarkan dari balik tembok, hanya bisa diam dengan tangan menyentuh dadanya sendiri. Hatinya terasa semakin sakit sekarang. Xavier ternyata memang sengaja kabur untuk menjauh darinya.
Tapi kenapa? Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak sejak lama saja? Kenapa setelah semua persiapan selesai?
"Selain keluarga kalian, keluarga saya juga akan turut menanggung malu jika pernikahan batal. Karena itu, saya menyarankan untuk mengganti pengantin prianya saja untuk hari pernikahan nanti. Setelahnya, kita bisa berunding lagi bagaimana yang terbaik." Abian mengungkapkan saran yang sudah dia pikirkan dengan matang. Chandra dan Nina saling berpandangan saat mendengar itu. Memaksa Abian menemukan Xavier pun belum tentu memberikan hasil yang mereka inginkan. Mereka sudah sangat kecewa pada Xavier sekarang.
"Jadi siapa yang akan menggantikan Xavier nanti?" Chandra bertanya pada Abian. Tak ada hal lain yang bisa dilakukan selain mengikuti saran Abian, yaitu mengganti calon mempelai pria.
"Saya sudah memikirkan ini dengan matang. Saya minta maaf jika keputusan saya akan membuat kalian merasa kecewa. Tapi, saya memutuskan bahwa saya sendiri yang akan menggantikan posisi Xavier."
Semua orang yang mendengar itu terbelalak kaget, begitu juga dengan Savira yang mendengarnya dari balik tembok.
"Jangan bercanda, Pak Abian!" sentak Chandra marah. Kedua tangannya terkepal dengan kuat setelah mendengarkan perkataan Abian.
"Saya tidak bercanda, Pak Chandra. Saya mohon maaf sekali lagi. Tapi saya tidak bisa mengorbankan orang lain untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah anak saya lakukan. Karena itu, izinkan saya yang bertanggung jawab." Abian berkata dengan sungguh-sungguh. Semua yang ada di sana merasa sangat tak percaya dengan apa yang Abian katakan.
"Vir, kamu baik-baik saja?" Trisha, istri Nathan bertanya dengan nada pelan pada Savira. Savira tak menjawab, dan hanya diam saja dengan ekspresi wajah syok.
Calon ayah mertuanya, yang akan menggantikan Xavier nanti?