Episode 11

1982 Kata

Seperti bisa membaca pikiranku, Joseph melanjutkan omongannya tadi. “Harga apartemen di sini mahal banget. Bisa dapat apartemen ini aja sudah bagus. Papa sih yang beliin buat aku waktu awal kuliah dulu supaya nggak usah nyewa lagi. Kalau beli sendiri, pasti nggak kebeli lah.” Aku mengangguk lagi. Kuapku tak bisa kutahan. Kelelahan karena kurang tidur semalam akhirnya mulai menampakkan efeknya.  “Ya udah, kamu tidur aja sekarang. Besok kita baru ngobrol lagi. Aku cuti 3 hari ke depan supaya bisa ngajak kamu ke mana-mana. Jadi besok bangun pagi, ya? Kita sarapan sama-sama.” “Iya, aku tidur dulu, ya Joe? Ngantuk banget. Makasih sudah jemput aku, Sayang. Met tidur.” Aku berniat untuk mengecup pipinya, tapi Joseph lebih cepat.  Disambarnya pinggangku lalu diciumnya bibirku. “Mimpiin aku, ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN