Proses perasaan

1670 Kata

“Jadi sekarang gimana?” tanya Raisa dengan hidungnya yang terlihat memerah. Gemas, Juan ingin sekali meraup bibir itu dan menggigit pipinya. Namun sadar diri, untuk sekarang dia harus menahan. “Pulang ya.” “Gak mau ngasih arahan dulu sama saya, Pak? Ke depannya saya harus kayak gimana?” sambil terisak. FYI, sekarang posisi Raisa itu berada di pangkuan Juan. Dirinya bahkan tidak sadar bagaimana dia bisa duduk menghadap sang dekan, bahkan dirinya dipangku olehnya, tangan Juan juga dengan kurang ajar melingkar di pinggangnya. “Masa saya gak Acc proposal. Orang lain pada foto sama proposalnya sendiri?” “Saya penguji satu kamu. Jadi nantinya saya yang bakalan nentuin. Kalau saya setuju, yang lainnya juga demikian.” berdehem dan menarik lagi Raisa ke dalam dekapan. Setidaknya Juan memanfaatk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN