Chapter 26

2342 Kata

Usai ujiannya berakhir, Wymer kembali mulai mengikuti Adolf sambil menunggu pembukaan semester baru. Keningnya semakin mengerut menyaksikan bagaimana Adolf asyik bermain dengan Fulton dan mengabaikan keberadaannya. "Katanya latihan, tapi yang kalian lakukan hanya bermain piano saja!" Ia memutuskan untuk mengusik mereka, memukul kasar grand piano yang tengah mereka mainkan. "Cih!" Decak Adolf, membuang muka. "Lihat aku!" Dagunya langsung disambar oleh Wymer, memaksa mata Adolf menatapnya. Jemari yang tengah memainkan tuts terhenti, berpindah pada tangan Wymer yang menawan dagunya. "Memangnya kau siapa? Hingga pantas kulihat?" Kalimat dengan nada sarkastis itu pun terucap begitu saja. Adolf kesal, marah, terbakar oleh emosi yang sulit ia pahami tiap kali Wymer muncul seenaknya, menyentu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN