Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Putri malah tersenyum dan mendenguskan tawa kecilnya. “Y-ya, aku aminkan boleh nggak, ya!” ujarnya terkekeh. Alexa pun tertawa geli jadinya, dengan kata lain dia mendoakan supaya Putri banyak ‘pelanggan’. Duh! “Sekarang, pergilah. Obati ibumu dulu, baru kita omongin kerjaannya!” kata Putri tersenyum lebar. Alexa mengangguk mengiyakan. “Satu lagi, … nih!” Putri meletakkan sebuah ponsel Android ke tangan Alexa. “Apa ini?” tanya Alexa heran. Putri tersenyum, “Bukan model baru dan mahal, nggak bisa selfie bagus juga. Tapi kalau kamu nggak ada hape, gimana aku ngasih kerjaannya?” ujarnya. Alexa termangu, dia lalu mengangguk membenarkan seraya tersenyum. “Makasih banyak, Put. Aku nggak tahu kalau kamu sebaik ini, kamu sudah mengeluarkan uang banyak untuk aku dalam sehari ini. Pastinya