Pepes Ikan Sekali dua kali mencicipi hasil jajanan Ayunda membuat Khaliq semakin ketagihan. Siang ini tiba-tiba saja dia memikirkan pepes ikan yang beberapa waktu lalu pernah disantapnya saat menemani salah seorang rekan bisnisnya makan siang di restoran yang kebetulan menyediakan menu masakan Nusantara. Khaliq tersenyum miring. Bergegas dia mengayunkan langkah kakinya memasuki kafe. Lelaki berpostur tinggi itu melangkah ringan dengan wajah datar. Tiba di dalam kafe, sepasang netranya memindai seluruh ruangan. "Dia masih di ruang ganti. Istirahat siang." Khaliq memutar tubuhnya dan mencari keberadaan orang yang baru saja berbicara. "Memang siapa yang kucari?" Katanya dengan tatapan menusuk. "Siapa pun itu, pasti ya dia-dia juga. Nggak mungkin 'kan, kalau Mas Khaliq mencari mbak Muna.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari