Mimpi Revan membawa Ayunda menuju ruang istirahat karyawan. Walau di dalam hatinya tersimpan banyak tanya, namun ia menyimpannya. Dan membiarkan Ayunda menenangkan diri terlebih dahulu. "Istirahat dan makan dulu. Tidak usah ke depan. Nanti saja kalau sudah rame,” titah Revan. Ayunda hanya mengangguk samar tanpa menyahut. Pikirannya sangat lelah mengingat kejadian yang baru saja di alaminya. Dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu kembali dengan orang-orang itu. Orang-orang yang selama beberapa tahun ini dia hindari dan jauhi keberadaannya. Sungguh, dunia sangat sempit. Ayunda tidak menyangka kalau Adisti masih mengenalinya. Padahal dia sangat berharap jika wanita itu sudah melupakan keberadaan dirinya. Apa hendak dikata, wanita itu bahkan dengan sengaja mengolok dan mempermalukann