Hiduplah Untuk Ibu

1219 Kata

BSM 26 "Anakku," teriak Bu Fatimah saat melihat Nara tergeletak di lantai dengan tangan penuh darah yang mengalir dari pergelangan tangannya. Sebuah benda tajam berada tepat di sebelah darah yang mengalir ke lantai. Diujung benda tajam itu terdapat sisa darah yang masih menempel. Sepertinya Naraya sengaja memotong nadinya sendiri. Ada sebuah amplop di dekat buku dan bulpoin di atas nakas dekat dengan ranjang. Di atas amplop itu terdapat tulisan "Untuk Ibu". Bu Fatimah mengabaikan semua benda itu dan segera berlari mendekati tubuh lemas putrinya. Lalu ia meraih badan Nara dan mendekapnya erat. Hati Bu Fatimah seperti sedang diremas-remas melihat kondisi putrinya yang tak sadarkan diri. Berbagai pikiran buruk bergelayutan dalam kepalanya yang membuat air matanya kian mengalir deras. Be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN