BSM 51 "Mas Naren," lirih Nara. Laki-laki yang sejak tadi membuatnya gelisah kini telah muncul di depannya. Meskipun hanya melalui ponsel tetapi itu sudah cukup bagi Nara untuk mengobati kesedihannya. Nara segera mengangkat panggilan tersebut. Ia pun sudah tidak sabar untuk bisa segera meluapkan perasaan rindunya. "Ya Ampun, Sayang. Maaf ya, Mas kelupaan bawa charger. Seharian ngga bisa buka ponsel karena Mas titipkan di resepsionis hotel buat minta tolong dicharger." Naren menjelaskan alasannya mengapa tidak menghubungi Nara sejak tadi setelah panggilannya terhubung. "Nara kira Mas lupa sama aku." Nara berujar dengan memelas. "Enggak, dong. Kan Mas juga kangen sama kamu." Naren membingkai wajah Nara dengan dua bola mata hitamnya yang indah. Seuntai senyuman terbit dari bibir Naren y
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari