Sebuah Kesempatan

1138 Kata

BSM 18 Mood yang buruk membuat hari Narendra terasa menyebalkan. Aura wajahnya dirundung emosi saat mengerjakan kerjaannya. Laporan yang harus diselesaikan hari ini pun terbengkalai karena hatinya yang sedang porak-poranda. Dalam pikirannya berjejalan wajah Nara yang tengah menangis. Juga disusupi pikiran buruk akan kedatangan Aksa di rumah Nara. Narendra pun menghela napas dalam untuk mengurai sesak yang menghimpit d**a. "Kenapa sih, Pak? Murung terus dari tadi?" ujar Aditya, kepala mekanik di bengkel yang ia pimpin sekaligus teman baiknya. "Kesel aku! Dia lagi dideketin cowok yang kemarin nolongin dia!" papar Narendra kesal. "Nara maksudnya? Emang Nara kenapa kok sampai ditolong orang?" cecar Aditya yang tak paham kondisinya. Matanya terus menelisik wajah Narendra yang memberenggut.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN