26. Ada apalagi dia datang kemari?

1046 Kata
Keheningan menyelimuti ruangan Direktur Utama Perusahaan General High Corp. Raziel tidak melakukan apapun selain merenungi perkataan Aletta, dan itu tidak sebentar. Hampir setengah jam lamanya Raziel dalam keadaan yang sama, dia bahkan tidak menerima laporan apapun selama itu dan sementara mengalihkannya pada Allard. Bukankah tidak ada gunanya berdiam diri tanpa membuat tindakan yang nyata? Ada baiknya bagi Raziel untuk menemui Roshalia untuk menenangkan pikirannya yang kalut dan penuh rasa bersalah pada kekasihnya itu. “Sepertinya aku memang harus menemui Roshalia. Mungkin dengan menemuinya, perasaanku jadi lebih baik,”  Akhirnya Raziel beranjak dari posisinya beralih duduk di kursi kerjanya. Ia mengambil gagang telepon yang ada di meja kerjanya dan menekan beberapa digit angka agar langsung tersambung dengan telepon yang ada di ruangan Allard. // Allard, aku akan ke ruang rahasia untuk menemui Roshalia. Untuk sementara kamu handle jadwal hari ini. // Apa ada hal yang terjadi sampai anda ingin ke ruang rahasia? Tidak biasanya anda di jam kerja pergi seperti ini, // Kau tidak perlu tahu. Aku hanya merindukan adikmu.  // Baiklah jika itu keinginan anda. Saya akan mengambil alih jadwal hari ini. // Bagus. Kau memang selalu bisa diandalkan. Sudah dulu. Aku harus pergi sekarang. // Tunggu Tuan. Anda tidak akan menggunakan kekuatan untuk pergi ke Kerajaan, kan?! // Aku tidak akan bertindak gegabah meski sedang kalut sekalipun. Tidak mungkin aku melanggar peraturan yang kubuat sendiri. // Oh, syukurlah anda mengingatnya. Setidaknya kejadian anda kabur dari kantor beberapa hari yang lalu tidak diketahui orang lain. Anda tahu, karena kelakuan anda, saya yang harus repot-repot meng— // Berisik! Aku tahu apa yang akan kau katakan. Berhenti menceramahi ku. Aku pergi! Raziel memutus panggilannya dan meletakkan gagang telepon itu kembali. Ruang rahasia memang ada di Kerajaan Regnand, dan salah satu gerbang legal antar dimensinya berada di mansionnya. Karena tidak ingin meninggalkan kecurigaan di depan orang lain, Raziel memilih tidak menggunakan kekuatannya. Ia keluar dari ruang kerjanya menuju lift untuk turun ke lantai dasar.  Seperti yang diketahui, semenjak Raziel menduduki tahta, demi keberlangsungan hidup klan vampir agar bisa berdampingan dengan manusia. Dia menurunkan undang-undang yang menyatakan bahwa klan vampir dilarang menggunakan kekuatannya di dunia manusia tanpa terkecuali. Jika ada yang melanggar maka akan dikenakan hukum yang sesuai. Dan ternyata Raziel sendiri kadang kala masih menggunakan kekuatannya meski pada akhirnya Allard yang harus membereskan semuanya. Di dalam lift, Raziel tampak tenang. Mau dalam keadaan gelisah atau putus asa sekalipun, seorang pemimpin suatu Kerajaan harus bisa menyembunyikan emosinya di depan orang tanpa terkecuali. Karena, jika sampai orang lain menemukan kelemahannya, maka tidak butuh waktu lama untuknya hancur. Tidak sedikit musuh yang ingin menggulingkan tahta yang saat ini Raziel duduki. Meski di dunia manusia sekalipun, banyak mata-mata yang mampu berkamuflase di sekitarnya dan menunggunya menunjukkan kelemahan. Maka dari itu, walau hidupnya dalam jurang keputusasaan, Raziel sang King of Regnand Kingdom harus selalu menunjukkan sisi d0minasinya. 5 menit berlalu, pintu lift khusus yang selalu dipakainya terbuka. Raziel keluar dari dalam lift kembali menjadi sosok dingin tak tersentuh. Tidak ada sedikitpun jejak kepedihan dari wajahnya seperti beberapa saat yang lalu. Ia berjalan melewati beberapa ruang kerja di sisi kanan dan kirinya. Setiap langkah yang di pijaknya, banyak karyawan yang tidak sengaja melihatnya dan terdiam memandangnya dengan intens. Rata-rata dari mereka adalah karyawan wanita yang sangat memujanya. Apalagi Raziel jarang menampakkan diri, membuat mereka menggunakan momentum itu untuk mengabadikan ketampanan Raziel dalam otak mereka. Bukankah para wanita itu begitu maniak pada ketampanan seorang Raziel?! Apakah sekarang wanita memiliki fet!s baru dengan memandang wajah pria tanpa berkedip? Raziel sadar jika dia diperhatikan oleh para karyawannya dengan intens, tapi dia abaikan. Karena baginya saat ini adalah datang menemui Roshalia untuk menenangkan kecemasan dan kegelisahannya. Langkah Raziel tidak terhenti sedetikpun meski tatapan orang-orang mengganggu hingga kakinya tanpa sadar sudah sampai ujung depan kantor. Karena Allard tahu dia akan pergi keluar, sekretaris Raziel itu langsung memerintahkan orang untuk membawa mobilnya ke depan pintu utama kantor.  “Pak Direktur, ini kunci mobilnya,” ucap seorang pria berjas hitam yang tadi berjaga di depan pintu. Dia menghadap di depan Raziel dengan menundukkan badan sembari menyerahkan kunci mobilnya. “Hm.” hanya deheman tanpa ucapan dan Raziel mengambil kunci dari tangan pria itu. Langkah Raziel mendekat ke arah pintu mobil yang sudah dibukakan lebih dulu oleh pria penjaga kantor. “Silahkan masuk, Pak Direktur,” penjaga pintu itu mempersilahkan Raziel untuk masuk. Saat dia hendak masuk ke dalam, ada sosok pria yang datang dari sisi kiri dan berjalan memasuki kantor. Lagi-lagi Raziel terhenti dan mengalihkan pandangannya ke arah sosok pria itu yang sangat dikenalnya. Raziel pun mengerutkan kening. ‘Steven, ada apa dia datang ke kantor ku? Apakah ingin menemui Gladys?’ “S!aL! Mengapa dia datang disaat seperti ini!” geram dan tanpa sadar Raziel tidak bisa mengontrol emosinya. Tidak ingin emosinya semakin tidak terkendali, ia masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya dengan keras. Brak! Dengan emosi tertahan, Raziel memutar kontaknya dalam mode on dan menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran kantor. “Aku harap kau tidak melakukan hal ceroboh dan membuka celah untuk membuatku mengetahui kelemahanmu. Jika itu terjadi, aku pastikan akan menggunakannya untuk menyelidiki kecurigaan yang Allard laporkan padaku, Steven Morgwen!” Raziel memacu kendaraan mobilnya dengan kecepatan tinggi.  Butuh waktu lumayan lama dari kantor menuju mansionnya. Berperan menjadi manusia memang merepotkan, dalam keadaan terdesak pun tidak bisa menggunakan kekuatannya dan harus mengikuti hukum alam yang berlaku. Karena makhluk bernama ‘manusia’ hidup dengan kecerdasan dan teknologi, maka dari klan vampir pun hanya bisa mengikuti perkembangan jaman yang ada. Raziel masih ingat benar, jaman 300 tahun sebelumnya kehidupan manusia sangatlah sederhana dengan pola pikir yang selalu mengikuti apa yang dianggap benar, pemikiran kaku dan mencintai perang . Sekarang, perkembangan zaman dan pola pikir membuat orang lebih senang bermain dengan kelicikan dan perang saraf dari pada kekuatan. Seperti halnya yang terjadi di Kerajaan, para pemimpin bangsawan mungkin mengakui Raziel sebagai Raja mereka, tapi dibelakang mereka diam-diam melakukan ‘kerjasama’ untuk menggulingkannya dan mengangkat Raja boneka agar bisa dikendalikan. Maka dari itu, meski Raziel hidup dengan dua pekerjaan yaitu dengan menjadi pemimpin Kerajaan dan Perusahaan. Dia hanya bisa menyerahkannya pada kedua tangan kanannya yang berharga, Roland dan Allard. Ini dilakukan juga demi memancing para Bangsawan yang menghimpun kekuatan untuk memberontak lengah. ‘5 bulan lagi, aku harap kalian tidak mengecewakan ku dengan pertunjukkan membosankan, wahai para pemimpin keluarga bangsawan yang tercinta,’
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN