Setelah Yudha menutup teleponnya, Dara berulang kali mengecek ponsel. Ia memastikan kalau-kalau ada Yudhi yang membalas pesannya, namun tak ada kabar ia dapatkan. Setengah khawatir Dara memencet tombol panggilan. Tak biasanya Yudhi menghilang tanpa kabar seperti ini, biasanya sesibuk apapun ia selalu menyempatkan untuk mengabari Dara. “Atau jangan-jangan Yudhi marah ya?” gumam Dara membatin. Namun ia segera menepis pikiran tersebut. Ia teringat pada sikap dan perkataan Yudhi tadi pagi. Panggilan kesekian yang ia buat tak kunjung mendapat respons, malah Yudha yang meneleponnya kembali. Ia bertanya lagi apakah Dara sudah selesai dengan pekerjaannya hari itu. Jujur saja, sebenarnya Dara tak ingin menerima ajakan Yudha tersebut. Tetapi mau tak mau ia menerimanya juga, toh Yudha juga mengaja