Dara menyingkap gorden jendela kamarnya, melongok ke arah halaman rumah. Ia hendak memastikan bahwa Yudhi benar-benar berada di sana. Lelaki itu terlihat tengah memainkan ponselnya sembari sesekali menengok ke arah pintu rumah, nampaknya menunggu Dara keluar. Segera saja Dara menghampirinya. "Hai, Sayang!" sapa Yudhi menyambut dengan hangat. Dara tersenyum, kemudian mengajak Yudhi masuk, namun Yudhi berkilah ia hanya sekadar singgah dan tak akan lama menemui kekasihnya itu. "Sorry ya, aku datang malam-malam gini. Jadi ganggu istirahat kamu," ucap Yudhi dengan intonasi menurun. "It's okay dear, aku yang khawatir malah kenapa kamu tiba-tiba datang larut malam gini." Dara menimpali, matanya nampak berkantung menahan kantuk. "Aku bawa ini buat kamu." Yudhi menyodorkan sebuah bungkusan. Dar