Malam semakin larut seiring Dara yang juga semakin hanyut dalam isi kepala dan hatinya yang berlarian tak tentu arah. Hari ini benar-benar terasa begitu padat baginya, tak pernah ia sangka bahwa hari ini akan menjadi kali pertama baginya melepaskan seluruh yang ia miliki sebagai seorang wanita, yang banyak orang bilang itu lah puncak bentuk kasih sayang sepasang anak manusia. Hatinya begitu berbunga-bunga sampai-sampai perpisahannya dengan Yudhi untuk sementara waktu ini terasa begitu berat, jauh dibanding dengan biasanya. Dara benar-benar merasakan cintanya kepada Yudhi. Lamunannya terpaksa berakhir ketika handphonenya tak berhenti bordering sebab ternyata Yudha menelponnya. “Halo, Dara?” suara Yudha terdengar dari seberang telepon. “Iya, Yudha? Ada apa?” sahut Dara sedikit datar. “Ka