Aku masih bertahan di dalam mobil, tak beranjak selangkah pun meski kulihat wanita itu masih berdiri di halaman rumahnya. Sepuluh menit berlalu sejak kepergian Raefal, wanita itu masih betah berdiri memperhatikan taman bunganya yang indah. Dia berjalan menghampiri pria paruh baya yang sepertinya bertugas berjaga di depan gerbang. Tersenyum ramah pada pegawainya, membuatku menerka-nerka sepertinya dia memiliki kepribadian yang menyenangkan dan ramah. Masih tetap kuperhatikan gerak-geriknya termasuk saat dia berjalan mendekati taman bunga yang berjarak cukup dekat dengan tempatku memarkirkan mobil pinjaman ini. Melihat dari dekat wajah wanita itu, tak kupungkiri dia memang cantik jelita. Memiliki hidung mancung dengan bibir merekah yang tampak ranum. Kulit wajahnya mulus tanpa cela dengan k