Bab 13: Hari keberangkatan

1018 Kata

*** Tak ada sedikit pun niat Fattah meninggalkan adiknya tanpa pamit. Keputusan yang diambil tempo hari membuat Imran begitu sedih. Adik mana yang rela membiarkan kakaknya terlibat dalam situasi berbahaya. Tidak ada. Begitu pun dengan Imran. Hanya Fattah yang ia miliki. Namun, sepertinya Fattah akan meninggalkannya. Seharian Imran mengurung diri di kamar karena marah. Lelaki muda itu belum bisa menerima keputusan kakaknya. Dia marah karena tidak bisa menahan kakaknya bergabung ke pulau terkutuk itu. "Aku akan berangkat sekarang! Jika kamu mau melihatku secara langsung untuk terakhir kalinya maka keluarlah dari kamar," kata Fattah setelah mengetuk pintu kamar adiknya dan masih tak ada jawaban. Sesuai apa yang ia katakan, Fattah bergegas menuju ruang tengah sekadar menunggu adiknya. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN