Bab 38. Temui Dulu

1210 Kata

Seperti biasa, Tami turun jauh dari kantor, ia tidak bisa ikut suaminya karena tak ingin dilihat oleh siapapun, Tami berjalan menuju kantor dan seperti biasa pula suara klakson terdengar. Tami sudah tahu siapa yang membunyikan klakson. Tami menoleh dan melihat Leonel tengah tersenyum simpul kepadanya. “Kamu terlambat?” tanya Leonel. Tami mengangguk. “Ayolah naik,” kata Leonel. Jika ingin naik ke mobil Leonel apa bedanya dengan Evano? “Tidak usah, aku jalan saja,” geleng Tami. “Kamu akan kena hukum oleh manajermu jika kamu terlambat.” “Sudah terlanjur,” jawab Tami berjalan pelan, begitupun dengan mobil yang dikendarai Leonel. Ketampanan Leonel benar-benar memukau dan auranya terpancar, membuat semua wanita pasti langsung jatuh hati kepadanya, apalagi mengenakan kacamata rayband, pes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN