Bab 23. Evano Menjadi Kasar

1033 Kata

Tami bergerak gelisah, ia membuka pejaman matanya dan terkejut ketika melihat dimana ia berada, Tami membulatkan mata dan bangun dari pembaringannya. Tami keluar dari kamar, dan kaget ketika melihat Leonel sedang bermain piano. Tami tersenyum melihatnya, ternyata Leonel punya bakat bermain piano. Suaranya juga sangat indah. Leonel menghentikannya dan menoleh melihat Tami. “Kamu sudah bangun?” “Iya.” Tami mengangguk. “Kenapa tidak membangunkanku?” “Kamu tertidur sangat pulas. Jadi, aku tidak membangunkanmu.” Leonel menjawab. “Aku harus pergi. Terima kasih atas tumpangannya,” kata Tami. Leonel mengangguk, ia tidak akan menahan Tami, hari juga sudah malam, Tami memang harus pulang, Tami sudah cukup di sini. Tami keluar dari lift dan melihat lantai tempatnya tinggal sepi, Tami melangkah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN