Tami duduk dikursi kerjanya, ia mendapatkan pesan dari Evano ketika baru saja duduk, Tami pun segera pergi dan Leonel melihat punggungnya. Tiba di ruang kerja suaminya, Tami duduk di sofa, Evano datang dan menghampirinya. “Kamu nyenyak kan tidur semalam?” tanya Evano. Tami mengangguk, tapi berusaha tidak terlihat berekspresi berlebihan. Ia mengingat perkataan Leonel, kalau CCTV di matikan. “Iya. Nyenyak,” jawab Tami. “Ada apa, Sayang?” “Tidak ada apa-apa. Tapi, aku sudah sangat merindukanmu,” jawab Evano. “Malam ini aku akan tetap di rumah.” Tami terdiam, ia tidak tahu apakah ia harus menjawab ya atau tidak, ia juga sudah selesai datang bulan. Apa yang harus Tami lakukan? Ia takut di sentuh oleh Evano. Namun, ia tidak mungkin terus menghindari ini. “Sayang, kamu dengar aku, ‘kan?” t