Meleleh kan. Kenapa Irgi ngomongnya sampe bawa-bawa dunia segala? Buat lututku kali ini lemas dan aku tak bisa bergerak. Sungguh seperti di hipnotis oleh kata-katanya. Padahal kan harusnya aku masih kesal sama dia. Enak saja. Aku di tinggal kehujanan karena dia abis mesra- mesraan Ama mantannya itu. Pengen deh tuh becek-becek si rubah betina. Masih aja dia memasuki celah dalam kehidupanku. "Iya tahu bul. Tapi jangan diam gitu dong. Aku tahu kamu tersipu." Ucapan Irgi tentu saja langsung membuatku melotot ke arahnya. Tapi dia malah menatapku serius. Tuh kan. Kenapa Irgi malam ini jadi sosok yang benar-benar beda? Kayak papa kalau lagi ngerayu mama. Atau Kak Ian yang tergila-gila sama Kak Pelangi. "Kamu masih marah sama aku ya? Tadi itu aku memang sama Rania." Dan aku tambah memberen