"Jadi, Pak Jaya alias Bapak Batara yang merupakan ayah Mas ini ... musuhan sama ibu, ibu juga sebaliknya. Begitu?" Kok, kayak anak-anak? Barat mengangguk. "Ini hasil pikiran Mas aja, sebenernya Bang Arsen lebih tau, tapi dia nggak bisa diajak kerja sama. Dulu aja melengos tiap Mas samperin." "Lho ... kemarin Pak Arsen datang ke sini, emang nggak ditanya?" Barat terdiam. "Harusnya nanya, lengkap. Atau bikin janji ketemu misal waktunya nggak cukup. Toh, kalian ini ... kakak adik beneran, kan?" Barat melirik, dia sedang rebahan di kasur bersama Nirwana yang tidur menelungkup, sedang Barat telentang, berbantalkan dua tangan yang dilipat di bawah kepala. "Beneran, dong. Masa bukan?" "Nah ... ya udah." Agak berapi-api dia, lalu mengembuskan napasnya. Well, sekadar informasi. Bagi orang-