"Barat pintar cari istri." Kapan hari ketika mendapat pesan terlampir foto perempuan yang katanya adalah calon istri Barat, Batara menunjukkan isi pesan itu kepada putra sulungnya, Arsen. Detik di mana Arsen terpaku, dengan sorot mata tertuju pada sebuah foto perempuan yang selama ini dia perhatikan dari jauh di Jaya Group. "Ayah lihat profilnya juga merupakan orang terpandang, keluarganya punya perusahaan berbasis media dan virtual, ada studio podcast juga ... Barat nemu gadis macam ini di mana, ya?" Arsen masih bungkam, menatap lurus dengan penuh kekecewaan pada sebuah foto cantik itu. "Gimana menurut kamu, Arsen?" Yang terkesiap dan menoleh kepada ayah di sisinya, laki-laki paling Arsen hormati, paling dia patuhi segala ucapnya, bahkan untuk tidak menemui ibu. Dulu, pernah sesek