"Ayah, Barat udah bisa main sepeda sendiri."
Sepeda roda empat, dibelikan ayahnya plus dengan helm merah mencolok sewaktu anak seusia Barat di perumahan elite itu masing-masing bawa sepeda. Awalnya cuma seorang saja yang punya, lalu seorang lagi, kemudian lagi dan lagi hingga taman bermain dalam kompleks itu isinya rata-rata bocil bawa sepeda, entah roda dua atau empat. Semakin sedikit jumlah rodanya, mereka semakin pongah. Merasa sudah jadi dewasa.
Hari itu Barat pulang dan laporan sama ibu, Barat mau sepeda roda dua, tetapi ayah membelikannya roda empat karena Barat memang belum bisa.
Demikian itu, Barat tetap girang. Namun, dia kebingungan. Bagaimana cara mengendarainya? Saat Barat melongok ke kamar abangnya, sepulang sekolah Arsen selalu tidur siang dan akan keluar kamar kalau magri
