"Wana harus gimana lagi, Mi? Panasnya nggak turun-turun. Masnya nggak mau diajak ke dokter." Paik, Nirwana mondar-mandir di depan pintu kamar yang mana di dalam sana terdapat mas suami, sambil menggenggam ponsel dan ditempelkan pada telinga. Barat sedang tidur lelap. Sejak semalam hawanya sudah tak enak. Saat Wana memeluk, suhu tubuh Barat pun terasa menyengat--terasa jelas dari kulitnya. Hendak Wana beranjak, tetapi tak dapat izin menjauh dari dekapan itu. Lama demikian, eh, dia ketiduran. Tahu-tahu sudah subuh dan Barat jadi semakin mengkhawatirkan. Tahu, nggak? Pagi-pagi Nirwana ke dapur ambil baskom dan dia celupkan handuk kecil, di mana baskom itu sudah dia isi air. Kemudian meletakkan handuk basah yang dia lipat di kening Barat. Sayang, sepertinya tidak mempan. Atau Wana salah ruj