16. Tiba pada Batasnya

1477 Kata

Semesta Media, Barat menatap gedung itu. Sebetulnya Barat ingin bekerja di tempat lain saja, tetapi sungkan karena Bang Langit--abang ipar--membujuknya hingga ditawarkan gaji tinggi. Konon, dia akan ditempatkan di bagian marketing. Barat sudah bicara soal ini dengan Nirwana, putri Alam Semesta itu setuju-setuju saja. Eh, lebih tepatnya ... acuh tak acuh. Ah, ya, bicara soal Nirwana ... Barat membasahi bibirnya, teringat semalam dia nyaris saja melampaui batas yang dibuat sendiri. Di mana malam itu .... Bibirnya, Barat memerangi Nirwana dengan sebuah bisik yang sahaja. Menjadi awal mula di sebelum Barat melabuhkan ujung bibir pada hal yang sama dengan Nirwana. Oh, Barat mengecupnya. Bibir itu. Namun, detik selanjutnya Barat kulum dan itu menghanyutkan kewarasannya. Apalagi sebelum terja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN