Sejatinya pernikahan adalah pertalian dua insan, yang mana keduanya terkadang memiliki sisi bertolak belakang. Andaipun sama, isi kepalanya tetap berbeda. Andaipun perasaannya serupa, sama-sama cinta, belum tentu sama juga tabiat dan prinsipnya. Itu kenapa dalam hubungan ada yang namanya istilah saling melengkapi, saling menyempurnakan. Jadi, mau itu perbedaan sepele dari segi makanan plus minuman favorit atau perbedaan level berat semacam beda karakteristik yang sudah mendarah daging, bukan suatu hal yang perlu diambil pusing. Konon, satu sama lain hanya perlu membuka lebar-lebar pintu penerimaan. Katanya, kan, kalau sudah cinta, hal buruk dalam diri seseorang sekali pun pasti bisa diampuni, bisa dimaklumi. Katanya, berdasarkan informasi dari kalangan buciners seperti Nirwana. Demikian