"Senyum-senyumnya bisa ditunda nanti aja nggak, Bar? Kita meeting dulu." Eh, iya. Barat terkesiap. Dia mendongak menatap Bang Langit yang mampir di kubikelnya. Konon ada meeting para atasan, tetapi entah kenapa Barat diajak ikut serta. Sekarang tampang Bang Langit tampak seperti sedang menggodanya. Namun, Barat pandai sembunyikan ekspresi, dia datar-datar saja, selain tadi saat menatap ponsel mendapati beberapa pesan baru dari Nirwana, itu yang bikin Barat senyum. Kira-kira seperti ini isinya .... Nirwana: [Kerjanya yang fokus, Mas. Jangan mikirin tamu aku.] Nirwana: [Beneran udah pergi, kok.] Nirwana: [Mas udah boleh berkunjung.] Paham, kan? Barat paham sekali. Belum sempat dia balas, eh, Bang Langit sudah menghampiri. Meeting-nya di ruangan Bang Guntur, Barat diberi tahu juga tad