Charlotte terkejut, “Kenapa bertanya begitu?” “Hanya ingin tahu sudah sejauh mana aku menyakiti perasaan kamu.” Charlotte memperhatikan arakan awan di balik jendela, tangannya mengetuk – ngetuk pegangan kursi saat dia berkata. “Aku tidak pernah membencimu.” Elliot membeku, kedua tangannya yang sedang memeluk pinggang Charlotte bergetar ketika mendengar jawaban dari Charlotte. “Kenapa kamu tidak membenciku?” Harusnya Charlotte membenci Elliot, begitu benci sampai ingin membakar tulangnya hingga menjadi abu. Harusnya Charlotte merasa kesal setengah mati dengan perbuatan Elliot. Tapi, kenapa wanita itu tidak pernah membencinya? “Aku bisa mengerti alasanmu membenci pernikahan kita. Bagaimanapun juga, aku adalah duri yang menghalangi langkahmu untuk menjadi ahli waris utama. Aku tidak bi