“Ar, itu Jessicakan?” Tanya Amanda saat mereka sedang menunggu makanan yang lagi di pesan. Arven yang sedang menatap layar ponsel Amanda karena sedang melihat konsep pernikahan mereka langsung mendongakkan kepalanya guna melihat arah yang di tunjuk oleh Amanda. “Kamu salah lihat kali.” Arven sebenernya tahu kalau itu benar Jessica, namun ia pura-pura tidak mengetahuinya karena tidak mau Amanda mengajak Jessica untuk bergabung. Buat apa Jessica ada di sini, dari semua banyaknya café bagaimana bisa mereka bertemu di tempat yang jauh dari kantor bahkan apartement Jessica. “Enggak itu bener Jessica Arr. Aku panggil ya, Jessica!” Teriak Amanda. Arven mau melarang tetapi Amanda sudah lebih dahulu berteriak. Jessica menoleh kearah mereka dan melambaikan tangannya, tanpa disuruh Jessica langsung