“Sabar, Mas. Semua ini cobaan dari Allah, menguji Mas Banyu masih kuat atau tidak dalam menjalani ini semua.” Pak Slamet mengusap bahuku dengan lembut, beliau juga yang merangkulku. Lututku terasa lemas, air mata sudah tak lagi bisa aku bendung. Yusuf dan Bima pun tak luput mengikuti jejakku, mereka berdiri di belakangku. “Nanti ada ganti yang lebih baik lagi, Mas, Allah pasti sudah menyiapkan rencana yang terbaik di balik setiap musibah. Mas Banyu sedang berada di bawah sekarang ini, roda itu tidak pernah diam di tempat. Yang namanya roda itu berputar, Mas, kadang kita bisa di bawah sampai jurang tapi selanjutnya kita tidak tahu. Bisa jadi Allah mengangkat derajat kita lewat setiap musibah yang sedang kita hadapi. Allah melihat bagaimana Mas Banyu setiap menyikapi sebuah musibah tersebut,