Sebagian ruangan telah kami bersihkan bersama, sebagian santri Pak Zainal sudah terlelap. Mereka tak mau aku suruh untuk menempati kamar tamu, jadi kami tidur bersama di ruang tamu, menggelar tikar. Jadi, kalau ada apa-apa bisa langsung saling membantu. Pak Slamet malam ini tidak ikut tidur di rumahku, temanku sudah banyak beliau memutuskan untuk pulang ke rumah. Aku juga tak menahan, beliau berhak merasakan sedikit bebas. Tidak terlalu terikat dan pusing dengan masalah ini, beliau mau mengulurkan bantuan untuk kami saja sudah membuat aku senang bukan main. Setidaknya masih ada yang peduli dengan keluarga kami, masih ada yang memiliki belas kasih. Aku jadi tidak terlalu pusing sendirian, ada orang yang menjadi sandaranku dan mau aku jadikan tempat curhat. Berbagi keluh kesah, bahkan Pak Sl
