22

1228 Kata

Lantai keramik sepanjang lorong rumah sakit tampak membisu. Meski begitu, mereka menjadi saksi betapa paniknya Narendra. Langkahnya tergesa mengikuti tubuh lemah Lusiana yang didorong oleh petugas menuju unit gawat darurat. Lelaki itu pucat pasi menyaksikan sendiri bagaimana sosok yang selalu dia hormati tiba-tiba ambruk. Segera Narendra membawa Lusiana menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Tidak dapat dia bayangkan bagaimana jika hal ini terjadi pada ibunya. Dia mengerti, mengapa Rahayu dengan keras berusaha menutupi kehamilan Anjani dari ibu dan Adik Narendra. “Keluarga pasien?” tanya seorang perawat . Narendra segera mendekat, “Bagaimana keadaannya, Sus?” tanya Narendra. “Dokter ingin bicara, beliau yang akan menjelaskan keadaan pasien kepada Bapak. Sil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN