Langit sudah redup dipeluk magrib saat Rahayu mengunjungi sebuah rumah mewah dengan gerbang yang tinggi menjulang. Irwan selalu setia mengantar Rahayu sepulang kerja. Tanpa kendaraan, Rahayu kesulitan bergerak. Dia tidak akan leluasa mengurus semua yang berhubungan dengan kepindahan dirinya. Seorang perempuan berdaster membukakan pintu untuknya. Rahayu duduk di sofa yang terbuat dari kulit sintetis berwarna cokelat kopi. Pak Miftah juga istrinya menyambut kedatangan Rahayu. Beliau adalah nasabah prioritas di tempat Rahayu bekerja. Sesuai dengan namanya, nasabah prioritas ditujukan kepada mereka yang menginginkan prioritas dalam pelayanan. Dengan kata lain, fasilitas ini menyasar nasabah yang ingin mendapatkan pelayanan utama. Tidak tanggung-tanggung dana yang mereka miliki milyaran.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari