10. Berdebar

1700 Kata

Abil Sayup-sayup aku membuka mata begitu mendengar suara berisik serangga di luar. Aku bangun dan menatap sekeliling ruangan. Putih? Ini rumah sakit? Atau di mana? Aku menoleh ke arah jam dinding yang ada di ruangan itu. Jam menunjukkan pukul satu lebih dua puluh menit. Aku menengok kanan kiri dan keningku berkerut samar begitu melihat seseorang tidur dengan posisi duduk di sofa tunggal yang ada di ruangan ini. Aku turun dari ranjang, membangunkan laki-laki yang tidur dengan kepala menunduk dan separuh wajahnya tertutup jaket yang dia gunakan sebagai selimut. Tidak butuh waktu lama, laki-laki itu bangun dan mendongak. Begitu jaketnya melorot, aku berjengit ke belakang. “Pak Juna?” Aku tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutku saat ini. Ini beneran Pak Juna? “Sudah sadar?” Aku h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN