25. Memulai Pencarian

2045 Kata

Juna               “Diminum dulu, Juna,” Tante Rani duduk tepat di samping Om Adit begitu memersilahkan minuman untukku. “Makasih, Tante.” Aku tersenyum dan mengangguk.             Dilihat dari segi mana pun, baik Om Adit maupun Tante Rani tampak lebih kurus dari terakhir kali aku melihat beliau berdua sekitar dua bulan lalu sebelum aku mengalami kecelakaan. Dua hari lalu, dokter memerbolehkanku pulang dan hari ini juga aku ingin memberi tahu Om Adit dan Tante Rani kalau aku ingin mencari Abil. “Abil itu sebenarnya gampang rapuh. Luarnya saja dia tampak keras kepala dan masa bodoh, tapi aslinya dia selalu lebih memikirkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Dia mudah sekali menyalahkan diri sendiri bahkan untuk hal yang sebenarnya bukan salah dia. Apalagi masalah ini, dia jelas-jela

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN