Caleb tak bergerak. Membiarkan Amelia mencari posisi nyaman. Helaan napas bersahutan. Menguarkan udara hangat yang menembus baju menyapa kulit. "Maaf." Caleb berujar lirih dan berat. "Aku ingin pulang terlebih dulu..." "Amelia...aku minta maaf." "Jangan memotongku, Caleb." Caleb menghela napasnya lagi. "Aku harus pulang. Aku tidak berniat membatalkan pernikahan ini, tapi aku sudah memikirkannya masak-masak. Aku ingin pulang terlebih dulu. Memberimu kesempatan untuk meyakinkan dirimu sendiri. Juga kesempatan padaku untuk membuat diriku yakin." "Apa kau tidak yakin padaku?" "Sulit untuk tidak menjadi yakin padamu, Caleb. Tapi aku mohon padamu, izinkan diri kita mencoba setiap langkah untuk bertambah yakin." Caleb tetap terdiam, tapi tangannya mulai mengusap bahu Amelia. Pikirannya