"Kapan gajihan, jar? ibu butuh uang." mamahnya Fajar menghadang laki laki itu, ketika ia baru saja pulang kerja. "Bu...," fajar menjatuhkan diri di atas sopa. Ia sungguh merasa lelah dengan emosinya yang terkuras, karena melihat Andi begitu akrab dengan laki laki itu. "Fajar belum gajihan lah. Kan baru kerja hari ini." "Biasanya di restoran dapat insentif loh!" ujar mamahnya lagi. "Bu..., Fajar ini masih sangat baru. Fajar belum berani ngelayanin tamu. Fajar baru kerja dengan bersih bersih aja dulu, sama nyuci perabotan. Mungkin kalau udah dua mingguan, baru ngelayanin dan dapet insentif." "Jar ..., jar. Kamu ini. Ibu sudah tua, tapi kamu masih saja belum sukses. Padahal sudah saatnya Ibu bisa menikmati apa yang telah ibu keluarkan untuk membesarkan kamu." "Bu, iya fajar minta maaf. F