“Jadi, maksud kamu, kita harus menunda pernikahan kita? Lagi?” Cindy mulai kehabisan kata-kata menghadapi kekasihnya yang tidak pernah menepati janji. “Kamu bilang akan melamarku setelah dua bulan dan baru saja sebulan di Jogja, kamu langsung menunda pernikahan kita, dan kali ini sampai setahun?” Cindy menghela napas. “Sayang, ini kesempatan emas buatku untuk ke Jepang, jika aku tidak menerimanya, Tania akan memberikan kesempatan ini kepada orang lain. Kamu mau kan menungguku?” Bara menggenggam tangan Cindy, namun Cindy menghempaskan tangannya. “Hanya setahun, itu tidak akan terasa, aku yakin kita bisa melewati ini berdua. Jika aku bekerja dan tinggal di Jepang, aku bisa menikahimu dengan layak, membelikan rumah mewah dan kendaraan untuk kamu. Aku janji,” sambung Bara. “Aku