03

642 Kata
Vote dulu baru baca abis itu komentar yang sopan !!! Proses Revisi Disini banyak yang aku ganti, jadi jangan bingung kok nggak sama. *** Alesya tersenyum tipis melihat Fifi melambaikan tangan kearahnya. "Gue duluan, hati-hati dijalan ya Sa." Ujar Fifi sebelum masuk kedalam mobil Papanya. "Iya hati-hati juga ya." Fifi mengangguk. Selepas melihat kepergian Fifi, Alesya melanjutkan langkahnya menuju halte bus yang letaknya tepat berada didepan SMA BAKTI. Duduk disana dengan tenang bersama dengan para siswa-siswi yang hendak naik bus bersamanya. Suara krasak-krusuk terdengar jelas ditelinga Alesya. Membicarakan perihal putusnya hubungan mereka yang sudah menyebar. Namun Alesya lebih memilih diam tanpa mau menanggapi berbagai macam komentar mereka, termasuk fans berat Adriell yang sangat senang karena Adriell akhirnya putus dengannya. Alesya menunduk saat dirasa kepalanya sedikit pening. Tiba-tiba dari arah depan ada seseorang yang menyodorkan handphone ke arahnya. Sontak Alesya langsung mengangkat kembali kepalanya dan membulat sempurna. "Nih." Adriell menyodorkan handphone miliknya kearah Alesya. Suara krasak-krusuk semakin terdengar jelas dari sebelumnya, bahkan ada yang menjerit saat melihat Adriell dalam jarak dekat. Alesya mengernyit bingung sekaligus tidak suka melihat Adriell. Lelaki itu semakin terlihat dingin dan angkuh dengan raut wajah datarnya. "Buat apa?" Balas Alesya datar lalu melihat kearah lain. "Login akun i********: lo di handphone gue." Alesya mengerutkan keningnya. "Hah?" Alesya masih belum paham maksud ucapan Adriell. "Supaya gue tahu siapa yang minta nomer w******p lo lewat DM." "Dan biar dia nggak jadi chat sama lo, tapi chat sama gue." "Maksudnya gimana?" Alesya bukan berlagak polos, dia benar-benar tidak mengerti ucapan Adriell barusan. "Udah login aja akun i********: lo!" Nada bicaranya sedikit meninggi dari sebelumnya. "Harus ya?" Alesya menampik handphone Adriell, berdiri dan berjalan menjauhinya. Perasaanya tak menentu ketika berada didekat Adriell, dia takut perasaaannya tumbuh lagi. Adriell segera naik ke motor ninja merahnya untuk mengikuti langkah kaki Alesya. "Berhenti" Suruh Adriell dingin, sekilas Alesya menoleh lalu kembali berjalan tanpa mau menggubris ucapan Adriell. "Berhenti atau gue cium disini!" Alesya memutar bola matanya kesal. Ancaman Adriell sukses membuatnya tak berkutik lagi. Dia menghembuskan napas kasar dan menerima perintah Adriell meskipun berat hati. "Ada apa sih?" Gerutu Alesya tak suka. Dia tak nyaman karena Adriell ada didepannya ditambah pandangan tak suka dari para siswa-siswi di Halte. Adriell turun dari motornya dan menaruh helm full facenya di spion "Stop peduliin mereka" Adriell menyadari hal yang dirasakan oleh Alesya. "Udah buruan!" Bentak Alesya tak sabar. "Minta cium?" Goda Adriell, langsung dibalas tatapan tajam oleh Alesya. "Nih." Lagi-lagi Adriell menyodorkan handphone miliknya kearah Alesya. Dengan ragu Alesya menerima benda tipis tersebut dan mengetik sesuatu disana. "Udah." Adriell menerima dengan cepat, dan mengklik tombol log in. Agar akun milik Alesya masuk di handphonenya. "Awas aja sampe macem-macem sama akun gue" "Gue anterin, naik gih" Adriell tak menanggapi ocehan Alesya. Karena itu sama saja menyakiti telinganya sendiri. "Ogah!" Alesya melengos dan berjalan melalui Adriell begitu saja. Adriell frustasi, dengan cepat menarik lengan Alesya agar berhenti. "Kenapa sih lo, mentang-mentang kita udah nggak ada hubungan lagi, lo jadi ngejauhin gue!" Adriell menatap penuh emosi. "Biarin!" Dengan kasar Alesya menyentak sentuhan Adriell pada tangannya. Lagi-lagi Adriell menarik lengan Alesya namun kali ini lebih keras hingga tubuh mungil mantannya itu jatuh di d**a bidangnya. "Aww..sakit g****k!" Bentak Alesya setelah berusaha sekuat tenaga menjauhi d**a Adriell. "Sial! dadanya keras banget hidung gue sampe nyut-nyutan." Gerutunya dalam hati. "Okay sorry" Balas Adriell dingin tanpa mau menatap Alesya. Kelihatan banget nggak tulus minta maafnya. "Sorry-sorry" Sungut Alesya tak terima. Tangannya mendekati wajah Alesya bodohnya perempuan itu hanya bergeming dan membiarkan tangan Adriell menyentuh hidungnya. Menarik dengan keras. Sial ! "Aww" Alesya memekik dan memukul tangan Adriell keras-keras. "Sudah sembuh" Jawab Adriell datar lalu naik ke motornya. Alesya mendengus sebal. Sembuh katamu makin sakit iya! "Ayo naik" Adriell memakai helm full face nya, menyembunyikan sebagian wajah tampannya. Menyisakan kedua matanya yang tajam. "Ogah!" Alesya hendak pergi lagi namun cekalan tangan Adriell menghentikannya. "Gue cium sekarang !"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN