Sejak saat itu Jae hoon meminta pada Seo woo untuk memikirkannya baik-baik, tidak di rumah, sekolah, tempat les. Gadis itu terus memikirkannya hingga membuat kepalanya sakit, orang-orang di rumah pun diam seribu bahasa seakan memberi hukuman bagi Seo woo karena telah bersikap kurang sopan malam itu. Meski begitu ayahnya tetap menyuruh supirnya untuk mengantar jemput Seo woo kemana pun ia pergi.
Sudah tiga hari sejak hari di mana Jae hoon memberi perjanjian padanya, dan sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti. Seo woo benar-benar bingung dan tak tahu harus memilih apa, kedua pilihan terasa berat untuk di pilih. Hal ini pun tidak ingin di beritahukan pada siapa pun karena Seo woo tak ingin masalah ini sampai di telinga orang-orang meskipun mereka adalah Minju dan Byeolim.
Hari ini, sepulang sekolah Seo woo di jemput seperti biasa oleh supir ayahnya dan bukan Jae hoon lagi. Meskipun Jae hoon sudah membohonginya akan tetapi rasa nyaman lebih kepada Jae hoon saat bepergian, sebab supir ayahnya yang sekarang terbilang cukup datar dan tidak banyak bicara.
Setibanya di tempat les, ketika Seo woo hendak memasuki ruangan kelas aktingnya tiba-tiba saja salah satu gurunya memberi tahu Seo woo bahwa dirinya sudah tidak terdaftar lagi di kelas itu. Mendengar hal tersebut tentu membuat Seo woo terkejut bukan main, guru itu bilang ayahnya sudah menarik daftar namanya dari kelas akting dan di pindahkan di kelas matematika. Padahal selama ini ia sudah merahasiakannya dari keluarga dan kenapa sekarang baru ketahuan.
" Anyeong Seo woo-ya. " Sapa Minho ketika dirinya masuk ke dalam kelas matematika.
" Kau, pasti kau yang melaporkan ayahku soal kelas akting itu kan.? " Tuduh Seo woo pada Minho.
" Aku? Aku tidak melakukannya, untuk apa aku melakukan hal itu.? " Balas Minho terlihat bingung.
" Bohong, hanya kau yang mengetahui soal kelas akting yang ku ikuti, kau tahu seberapa berusaha nya aku bisa bergabung di kelas itu. "
" Aku berani bersumpah, aku tidak melaporkan ke ayahmu soal itu." Ucapnya sambil mengangkat dua jarinya.
Seo woo terdiam menatap wajah Minho yang saat itu tidak menunjukkan tanda-tanda berbohong, jika bukan Minho yang melakukannya lalu siapa? Seo woo benar-benar tak habis pikir akan menjadi seperti ini. Hilang sudah kesempatannya untuk mendapat promosi di kelas itu, padahal aktingnya sudah banyak meningkat tapi dengan perpindahan kelas ini entah apa yang akan di lakukan nya.
***
Malam ini Seo woo merasakan kesepian yang sebelumnya tidak pernah di rasakan, kedua orang tua dan kakaknya ada di rumah tapi sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Seo woo yang berada di kamarnya hanya dapat duduk termenung menatap langit malam yang Indah dengan ribuan Bintang yang bertaburan di sana.
Pintu kamarnya tiba-tiba terkuak dan membuat gadis itu menoleh ke belakang, sosok Kyung woo datang dengan wajah sendu sembari menjatuhkan tubuhnya di samping adiknya itu.
" Are you okay.? " Tanya Kyung woo melirik Seo woo sebentar.
" Tidak baik-baik saja. " Balasnya dengan memelas.
" Ayah dan Ibu khawatir padamu, kau selalu mengurung diri di kamar, bahkan kau tidak ikut makan malam bersama. Jangan seperti itu, kau membuat orang-orang di sekitarmu khawatir. "
" Ku pikir mereka sudah tidak peduli padaku. " Jawab Seo woo sinis.
" Mereka sangat peduli padamu lebih dari apapun, hanya saja kau tidak bisa melihat sikap peduli mereka dengan emosimu saat ini. "
" Egois sekali. "
" Apa maksud mu.?" Tanya Kyung woo kebingungan.
" Mereka berpikir aku yang membuat mereka khawatir dan harus menghilangkan khawatir mereka dengan tidak mengurung diri di kamar, tapi apakah mereka berpikir bagaimana perasaan ku saat mereka meminta untuk aku menikah dengan ahjussi itu.? "
Kyung woo paham betul perasaan Seo woo saat ini, sebagai seorang kakak laki-laki ia pun tak ingin melihat adiknya menikah di usia semuda ini. Tapi apa daya kyung woo yang tidak bisa melakukan apapun, sebelumnya ia sudah menentang pernikahan itu pada kedua orang tuanya tapi tetap tak berhasil. Yang Kyung woo bisa saat ini hanyalah mengikuti alur permainan orang tuanya dan memberikan nasehat pada Seo woo agar tidak seperti ini lagi.
" Terima saja pernikahan itu, orang tua kita hanya ingin janji mereka di masa lalu terlaksana, kau dan Jae hoon Hyung bisa berpisah setelah satu atau dua tahun bersama kan. "
" Bicara memang mudah, mereka yang menjalaninya akan merasa terbebani. "
" Kau harus memikirkannya lagi, jangan mengurung diri di kamar lagi oke."
Seo woo melirik kakaknya dengan tatapan tajam, ia tak menyangka kakaknya akan berpihak pada kedua orang tuanya. Dan akhirnya Seo woo mengusir Kyung woo dari kamarnya, setelah itu ia kembali menangis tersedu-sedu, saat ini tak ada yang dapat di andalkan dan tak ada yang dapat di percaya. Seo woo benar-benar sendirian di dunia yang luas ini.
***
Hari pengumuman para anggota osis yang telah lolos dan di tempatkan di bidangnya masing-masing baru saja di tempel di papan pengumuman sekolah, banyak yang mendekati papan sekolah untuk melihat nama-nama mereka yang terdaftar di sana.
" Lihat, Cho Seo woo masuk ke dalam bidang acara tapi dia tidak ikut perekrutan bidang kemarin. "
" Benar juga, sepertinya dia cari muka dengan Tae Kyung sunbae. "
" Jihyun harus tahu soal ini, bisa-bisa gadis itu merebut Tae kyung Sunbae darinya. "
Orang-orang yang membicarakan Seo woo membuat telinga Minho yang mendengarnya langsung terganggu, ia menoleh ke arah tiga gadis yang bicara barusan dengan tatapan sinis.
" Apa kau lihat-lihat.? " Sahut mereka pada Minho.
" Seo woo tidak akan merebut siapapun, dia milikku dan tidak akan pernah menjadi milik orang lain. " Ucap Minho lantang dan akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.
***
Gadis itu berjalan menelusuri koridor kelasnya seorang diri, ketika seluruh tatapan mata tertuju padanya seketika itu juga Seo woo mulai merasa risih. Entah kenapa gadis-gadis di sekolah menatapnya sampai seperti itu, mereka juga terlihat seperti sedang mengobrol tapi entah apa karena Seo woo tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
" Yaaa.., pacarnya Kang Minho. " Seru seseorang yang membuat Seo woo tercekat kaget mendengarnya.
Dua orang di hadapan Seo woo menghampirinya dengan percaya diri, akan tetapi Seo woo tetap memasang wajah tegasnya di hadapan mereka.
" Kau sudah punya Minho si cowok cupu itu, kenapa kau sekarang mendekati Tae kyung Sunbae huh.??? " lontar mereka membuat Seo woo terheran-heran.
" Apa maksud omongan kalian barusan.?" Tanya Seo woo tak mengerti.
" Kami tahu kalau kau menggoda Tae kyung sunbae setelah mengetahui dia dan Jihyun putus kan, " sambung mereka.
" Bukan soal itu, tentang Minho yang kalian pikir dia adalah pacarku, kata siapa aku dan dia pacaran.? " potong Seo woo mulai terdengar serius.
" Soal itu, Kang Minho sendiri yang mengumumkannya di semua orang tadi. " Jawab mereka sukses membuat darah Seo woo mendidih.
Seo woo melewati dua gadis itu dengan cepat dengan emosi yang meluap, bahkan ketika mereka meneriaki Seo woo gadis itu seakan tak peduli dan tetap melangkah menuju ruang kelas 1-2.